Kisahku ini dimulai pada bulan Juli, pertengahan musim panas yang indah
Dimana aku yakin saat itu hatiku pun sedang mencari pelabuhannya
Aku merasa bahwa aku telah sembuh dari sindroma takut jatuh cinta
Yang terjadi setiap kali aku patah hati
Dan yang aku tahu hanyalah sekarang aku menatap masa depanku yang bersinar
Tanpa pernah tahu bahwa aku
Akan jatuh ke dalam lubang yang sama
Dan terpuruk dalamnya
Juli.....tahun berapakah sekarang ini??
Aku telah terlalu jauh melangkah.....
Juli 2008
Kesekian kalinya aku yang terlarut dalam kesedihan
kembali menatap dunia dengan riang
Aku tak peduli apapun yang akan menghadangku
Aku sudah siap dengan semuanya.
Tanpa aku sadari sekelilingku terasa begitu hidup
Lebih hidup dari diriku
Mereka seolah menyambutku yang kembali melihat mereka.
Bahkan semilir angin pun menyapa rambutku dengan lembut.
Aku hidup! Hidup kembali!
Orang-orang yang aku kasihi, mereka menerimaku apa adanya
Tak menghakimi aku bagaimana buruknya perlakuanku terhadap mereka
Mereka membuka hati mereka kembali, untukku
Dan aku mulai melihat dari sudut pandangku yang baru
Tak hanya dari sisi hitamku saja
Tapi juga dari sisi putih orang lain
Dan saat itu aku menemukannya
Sebutir mutiara....
Mutiara itu memang tidak mencolok
Terlihat sama seperti yang lain
Aku menyayanginya sama seperti aku menyayangi mutiara-mutiara yang lain
Memperhatikan mereka, memberi mereka kasih sayang yang tak pernah aku berikan sebelumnya
Tapi entah apa yang membuat mataku berpaling kepada mutiara yang satu ini
Ia berwarna merah jambu, sedangkan lainnya berwarna putih
Sinarnya begitu indah dan bercahaya
Tiba-tiba saja aku jauh melihat ke balik sisi mutiara merah jambu ini
Dan melihat bahwa sisi dalamnya jauh lebih indah dibandingkan sisi luarnya
Aku menyadarinya, walaupun tak seorangpun menyadarinya
Aku merasa bahwa inilah mutiara yang selama ini aku cari-cari
Dan aku memperhatikan mutiara merah jambu ini
Aku merawatnya sepenuh hati, melebihi apapun di dunia ini
Aku berdoa pada Tuhan, agar mutiara ini tetap bersinar
Walaupun aku sendiri tak memancarkan sinar
Ia akan selalu tampak indah
Bukan hanya di mataku, pun di mata orang lain
Aku tahu aku tak boleh egois
Aku bukanlah sang pemilik mutiara indah itu
Tapi aku telah terlanjur mengasihi mutiara itu
Dan aku sadar, mutiara itu tak pernah memancarkan sinarnya untukku
Ada seseorang yang lebih pantas untuk mendapat pancaran sinar mutiara merah jambu yang indah itu
Seseorang yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya
Aku harus mengakui, ia jauh segala-galanya dibanding aku
Ia lebih baik, lebih, lebih, dan lebih
Dan aku tahu ia akan menyayangi mutiara itu lebih daripada aku menyayangi mutiara itu
Dan mutiara itu telah menemukan pemiliknya,
Pemiliknya yang sesungguhnya
Bukan aku
Sekali lagi aku harus menelan air mataku yang jatuh meleleh
Aku sudah berusaha untuk tampak bahagia
Bukankah mutiara itu sudah kembali ke pemiliknya?
Mutiara itu akan semakin bersinar
Tapi aku tetap tidak mampu menghentikan tangis ini....
Apa yang harus aku lakukan?
Aku hanya dapat bisa menatap mutiara itu dari jauh,
Dan semakin lama sinarnya semakin tak tampak
Satu hal yang aku ingin ia tahu
Bahwa disini masih ada seseorang yang akan menerimanya
Seredup apapun sinarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar